KORELASI DAN KONVOLUSI
KORELASI
KONVOLUSI
A. Embossing
B. Blurring
C. Sharpening
D. Edge Detection
Contoh konvolusi ini yaitu:
gambar=imread('love.jpg');
mask = [-1 -1 -1; -1 8 -1; -1 -1 -1];
gray=rgb2gray(gambar);
thresh=graythresh(gray);
imbw=im2bw(gray,thresh);
hasil=conv2(double(imbw),mask,'valid');
imshow(gambar)
figure, imshow(hasil)
hasil :
Korelasi adalah operasi yang digunakan dalam berbagai aplikasi dalam bidang pengolahan isyarat secara digital. Korelasi merupakan ukuran derajat kesamaan antara dua isyarat atau sekuens. Jika diketahui x[n] dan y[n] dengan energi yang terbatas maka kros-korelasi antara x[n] dan y[n]
KONVOLUSI
Konvolusi (convolution) adalah sebuah proses dimana citra dimanipulasi dengan menggunakan eksternal mask / subwindows untuk menghasilkan citra yang baru. Sedangkan Filtering tanpa menggunakan ekternal mask tetapi hanya menggunakan pixel tetangga untuk mendapatkan pixel yang baru.
Konvolusi sangat banyak dipergunakan dalam pengolahan citra untuk memperhalus (smoothing), menajamkan (crispening), mendeteksi tepi (edge detection), serta efek lainnya. Seperti:
A. Embossing
Embossing yaitu membuat citra seolah diukir pada permukaaan selembar nikel. Koefisien jendela konvolusi memiliki bobot tengah bernilai 0 & jumlah seluruh bobot =0.
B. Blurring
Blurring (Pengaburan) yaitu filter spasial low-pass yang melenyapkan detil halus dari suatu citra. Pengaburan dicapai melalui konvolusi dari seluruh koefisien mask bernilai sama. Blurring ini perataan nilai pixel-pixel tetangga, makin besar ukuran mask maka makin besar efek pengaburan
Sharpening (Penajaman) yaitu memperjelas detil suatu citra(menambah kontras) dengan penjumlahan atas citra tepi dengan citra aslinya maka bagian tepi objek akan terlihat berbeda dengan latarnya, sehingga citra terkesan lebih tajam.
D. Edge Detection
Deteksi tepi yaitu proses menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi objek.
Contoh konvolusi ini yaitu:
gambar=imread('love.jpg');
mask = [-1 -1 -1; -1 8 -1; -1 -1 -1];
gray=rgb2gray(gambar);
thresh=graythresh(gray);
imbw=im2bw(gray,thresh);
hasil=conv2(double(imbw),mask,'valid');
imshow(gambar)
figure, imshow(hasil)
hasil :
Untuk perhitungan proses konvolusi secara manual:
kali ini kita akan mencoba menghitung secara manual proses konvolusi dari gambar di atas.
matrik dari gambar asli matrik filter
e = (8*0)+(-1*0)+(-1*0)+(-1*255)+(-1*0)+(-1*255)+(-1*0)+(-1*0)+(-1*255)
e = (0)+(0)+(0)+(-255)+(0)+(-255)+(0)+(0)+(-255)
e = – 765
Semoga Bermanfaat Buat Kawan Dong.....
0 komentar:
Posting Komentar